- Upacara Hari Bela Negara Ke-76 Tahun 2024
- Rakor Penyelesaian Hasil Temuan BPKRI
- Pengukuran PSU
- Upacara dalam Rangka HUT Ke-53 KORPRI Tahun 2024
- Pemeriksaan dan pengukuran lapangan
- Studi Tiru terkait Penyelenggaraan perumahan, kawasan permukiman dan pertanahan
- Studi Tiru
- Purworejo Investment Center Diresmikan, Bupati Berharap Dorong Investasi Berkelanjutan
- Purworejo Raih Penghargaan Kabupaten Sangat Inovatif
- Soft Launching Terminal Tipe B Kutoarjo, Dimeriahkan Pekan Raya Keburejo
Serah Terima Hasil Pembangunan Sanitasi
Berita Terkait
- Forum Konsultasi Publik RUSUNAWA Bayeman, Kutoarjo50
- Pemberian uang ganti kerugian dan pelepasan hak atas tanah0
- Monitoring dan Evaluasi Kegiatan PAMSIMAS HID MAMA0
- Mendampingi BPKP Reviu Kegiatan HAMP0
- Uji Fungsi dan Serah terima Kegiatan PAMSIMAS HID MAMA0
- Uji fungsi dan serah terima kegiatan PAMSIMAS HID MAMA DI Desa Karanggedang0
- Uji fungsi dan serah terima kegiatan PAMSIMAS HID MAMA DI Desa Kemranggen0
- Rapat Evaluasi Akhir Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan PKP se- Jawa Tengah0
- Uji Fungsi pamsimas di Desa Gedangan Kecamatan Purwodadi0
- Uji Fungsi pamsimas di Desa Jono Kecamatan Bayan0
Berita Populer
- Survey Kepuasan Pelanggan
- Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Jabatan Fungsional TBP dan TPL di lingkungan Kementerian PUPR dan Pemerintah Daerah di Provinsi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta
- Tinjauan Lapangan Izin Penggunaan Pemanfaatan Tanah (IPPT) Rumah Tinggal
- Rakor Penyusunan LARAP dan UKL/UPL
- Rapat Koordinasi Pelaksanaan Kegiatan TA. 2019 dan Persiapan Kegiatan TA. 2020
- Desk Pembuatan Proposal Awal RTLH 2020
- Rapat Koordinasi Penyusunan Laporan Keuangan
- Sosialisai BSPS 2020 dan Verifikasi Lapangan
- Usulan Calon Peserta Lokasi (CPCL) SHAT Lintas Sektor Tahun Anggaran 2021
- Sosialisasi Vaksinasi Covid 19 di Kab Purworejo.
Wakil Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti, SH menyerahkan hasil, pembangunan bidang sanitasi tematik, di Rest Area Kotakombo Desa Tegalsari, Kecamatan Bruno, Senin (27/12). Penyerahan dilakukan secara simbolis kepada beberapa perwakilan desa.
Hadir dalam acara tersebut Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Drs Boedi Hardjono, Kepala Dinas PUPR Soetanto, S.Sos, MPA, Kepala Dinas Perkimtan Eko Paskiyanto, A.api, MM, Kepala Dinas KUKMP Gathot Suprapto, SH, Kepala Dinpermasdes Laksana Sakti, AP, MM, Kepala Dinas Perhubungan Heri Raharjo, S.Sos,M.Si.
Wakil Bupati menyampaikan, pengembangan sanitasi lingkungan yang meliputi pengelolaan air limbah, pengelolaan persampahan dan penanganan drainase tidak dapat dilakukan hanya oleh satu institusi.
Menurutnya, diperlukan kerjasama multi pihak yang bersifat sinergis dari segenap stakeholder baik yang ada di pusat maupun di daerah meliputi pemerintah, perguruan tinggi/akademisi, lembaga profesi, LSM, masyarakat dan swasta.
Mengingat keterbatasan kemampuan yang dimiliki pemerintah baik pusat maupun daerah, diperlukan upaya terobosan yang bersifat mengubah paradigma dalam pengembangan sanitasi lingkungan,” ungkapnya.
Lebih lanjut disampaikan Yuli Hastuti bahwa limbah rumah tangga memiliki dampak yang buruk bagi lingkungan. Namun banyak orang tidak menyadari besarnya pengaruh limbah rumah tangga terhadap kehidupan masyarakat dan kelestarian lingkungan.
Menyalurkan limbah rumah tangga ke alam bebas tanpa melalui proses pengolahan, akan membawa dampak buruk yang berkepanjangan bagi keberlangsungan hidup ekosistem.
Oleh karena itulah, dengan adanya pembangunan sistem pengelolaan air limbah domestik setempat ini, saya harap bisa mengurangi dampak buruk limbah rumah tangga. Sehingga pada gilirannya derajat kesehatan masyarakat akan senantiasa terjaga,” harapnya.
Sementara itu Kepala Dinperkimtan Eko Paskiyanto menjelaskan, tahun 2021 kegiatan sanitasi melalui kegiatan DAK Fisik Penugasan Sub Bidang Sanitasi TA 2021 untuk Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat Tematik Penanggulangan Kemiskinan, terdapat di 10 lokasi.
Yaitu Desa Tegalsari, Desa Puspo, Desa Gowong, Desa Brunorejo, Desa Kaligondang, Desa Kaligintung, Desa Banyuasin Separe, Desa Bulus, Desa Cacaban, dan Desa Jati.
“Selain mendapatkan alokasi bantuan sanitasi, juga mendapatkan bantuan untuk Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), yang bersumber dari Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Tengah, dan telah direalisasikan kepada 11 desa,” terangnya.
Menurutnya, untuk Kecamatan Bruno juga masih ada bantuan Pamsimas HID (Hibah Insentif Desa), yang bersumber dari APBN dan telah direalisasikan kepada empat desa.
Selain itu juga bantuan Pamsimas HID MAMA (Hibah Insentif Desa Menuju Air Minum Aman) yang bersumber dari APBN dan telah direalisasi kepada dua desa yaitu Desa Kemranggen satu paket sarana prasarana dan SR senilai Rp 209.839.000 dan Desa Karanggedang satu paket sarana prasarana dan SR senilai Rp 232.899.000.
“Selain itu juga terdapat bantuan HAMP (Hibah Air Minum Pedesaan) yang bersumber dari APBD Kabupaten dengan system Reimbust APBN dan telah direalisasikan kepada 3 desa yaitu Desa Watuduwur berupa SR senilai Rp 92.493.000, Desa Somoleter berupa SR senilai Rp 83.746.000, dan Desa Plipilan berupa SR senilai Rp 73.635.000,” jelas Eko Paskiyanto.