Harganas ke-31, Bupati Tekankan Keluarga Pondasi Utama Indonesia Emas

By Admin 02 Agu 2024, 09:23:20 WIB Kegiatan
Harganas ke-31, Bupati Tekankan Keluarga Pondasi Utama Indonesia Emas

Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti SH menghadiri  kegiatan Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-31 yang diselenggarakan oleh Dinsosdaldukkb Kabupaten Purworejo di Ganeca Convention Hall, Senin (29/07/2024). Pemukulan gong oleh Bupati menandai dimulainya pencanangan KB serentak di Kabupaten Purworejo. Pada kesempatan itu Bupati juga menyerahkan secara langsung sertifikat bapak asuh untuk anak stunting.

 

Dalam sambutannya Bupati mengatakan keluarga merupakan pondasi  utama dalam pembentukan karakter seseorang dan lingkungan pertama yang sangat penting bagi anak. Menurutnya dalam keluarga anak mendapatkan cinta, kasih sayang, pengasuhan, edukasi, dan stimulasi seluruh aspek perkembangan dalam kehidupannya. Keluarga merupakan unit sosial terkecil dalam membangun generasi masa depan bangsa.

 

"Bangsa Indonesia akan mengalami bonus demografi pada tahun 2045 karena mayoritas penduduk berada dalam usia produktif. Potensi bonus demografi Indonesia ini terus menjadi perhatian pemerintah. Pemerintah berupaya keras untuk mewujudkan keluarga Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing," ujarnya.

 

Lebih lanjut Bupati menambahkan bahwa salah satu yang dilakukan ialah menyiapkan generasi emas sejak dini, sebagaimana Tema Hari Keluarga Nasional (Harganas) Tahun 2024 yakni “Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas”.  Menurutnya Pemerintah Kabupaten Purworejo terus berupaya  melakukan penguatan peran dan fungsi keluarga dengan mendukung program-program pemerintah pusat yakni berkontribusi dalam penurunan stunting.

 

"Kita berharap, dengan menghadirkan ketahanan keluarga, insyaallah potensi-potensi ancaman yang menghambat tercapainya Indonesia Emas dapat diantisipasi," harapnya.

 

Sementara itu perwakilan dari BKKBN Provinsi Jawa Tengah Eka Sulistia Ediningsih SH menyampaikan bahwa pemerintah pusat mempunyai harapan untuk dapat menurunkan kasus stunting, atau tidak adanya kasus stunting baru yang lahir di Kabupaten Purworejo. Ia mempunyai harapan untuk semua anak-anak yang lahir dengan kondisi sehat yakni dengan berat badan tidak kurang dari 2500 gr dan tinggi badan tidak kurang dari 48 cm.

 

"Menurut BPS, sebetulnya untuk angka berat bayi yang lahir di wilayah Provinsi Jawa Tengah hanya 4,9 persen saja, artinya hampir semua bayi yang lahir di Jawa Tengah ini dalam kondisi yang sehat. Namun yang perlu menjadi perhatian adalah kasus stunting muncul setelah bayi menginjak usia 7 bulan, selepas selesai mendapatkan asi eksklusif," katanya.

 

Kepala Dinsosdaldukkb Ahmad Jainudin SIP MM dalam laporannya menyampaikan tujuan dari kegiatan tersebut untuk menggugah dan meningkatkan kesadaran bersama akan peran pentingnya keluarga menuju Indonesia emas 2045.

 

"Pada kesempatan ini juga dilakukan penyerahan sertifikat untuk bapak asuh anak stunting yakni, Bank Jateng KC Purworejo, BRI KC Purworejo, Baznas Purworejo, RSUD dr Tjitrowardoyo, RS Panti Waluyo, RS Islam Purworejo dan RS Budi Sehat." jelasnya.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment